Minggu, 10 Agustus 2014

PURA LANGGAR (Keharmonisan Hindu dan Muslim di Bali)

Pura Langgar adalah satu-satunya pura di Bali yang berisi langgar/ musholla untuk persembahyangan bagi umat Islam (muslim). Pura yang terletak di Desa Bunutin, Kecamatan Bangli ini, sekilas membuktikan bagaimana kerukunan umat beragama, menghargai perbedaan sudah terpupuk sejak lama di Baliterutama di kabupaten Bangli. Terpendam berbagai cerita menarik di Bali dibangunnya pura langgar ini, seperti pura-pura lainnya di Bali, apalagi pura Kayangan jagat, tentu ada latar belakang berdirinya pura tersebut. Lain halnya Pura Langgar berawal dari kisah raja Bunutin yang berasal dari Blambangan, yang memeiliki beberapa putra dan bertahta lalu jatuh sakit.

Pura ini dikenal juga dengan Pura Dalem Jawa Penataran Agung, sekitar 15 menit dengan kendaraan menuju arah selatan kota Bangli, saat persembahyangan tidak menggunakan daging babi seperti pura lainnya di bali, tapi menggunakan sarana ayam dan itik. Pendiri kerajaan Bunutin ini yaitu  I Dewa Mas Wilis merupakan saudara kembar dari Pangeran Mas Sepuh yang merupakan raja Blambangan, I Dewa Mas Wilis merupakan tahanan Belanda yang akan diasingkan, diperjalanan beliau berhasil melarikan diri dan terdampar di pantai Kusamba dekat Gelgel. Mas Wilis kemudian beranjak ke Kerajaan Gelgel,  Raja Gelgel yang memiliki ikatan kekerabatan dengan Blambangan menghadiahkan tanah beserta ratusan pengiring di Bunutin, dan Mas Wilis membangun puri dengan nama kerajaan Bunutin di bawah kekuasaan kerajaan Gelgel.

I Dewa Mas Wilis memiliki 2 istri, dari permaisuri mempunyai 2 putera yaitu I Dewa Mas Blambangan dan Mas Bunutin, sedangkan dari selirnya mempunyai 3 anak yaitu I Dewa Wahayan Mas, Made Mas dan Nyoman Mas. Setelah beliau wafat, pimpinan Kerajaan Bunutin diambil alih oleh Puteranya yaitu I Dewa Mas Blambangan. Namun beliau mendadak sakit dan tidak bisa disembuhkan, dalam kurun waktu 5 tahun. Adik kandungya I Dewa Mas Bunutin, merasa prihatin, kemudian berinisiatif melakukan ritual khusus untuk memohon petunjuk, melalui perantara seorang balian (dukun), maka didapatkan wangsit untuk membuat pelinggih berupa langgar di mrajan Agung, sebagai pemujaan Tuhan Allah. Setelah berembug dan juga disetujui oleh kerajaan Gelgel, maka akhirnya langgar/ musholla ini dibangun, walaupun ketiga saudara tiri mereka tidak setuju dengan rencana ini, yang akhirnya mereka dipanggil dan menetap di Gelgel, dalam kisahnya di puri Gelgel, mereka dituduh bersekongkol melakukan kudeta dan melarikan diri keberbagai tempat. Sedangkan I Dewa Mas Blambangan akhirnya juga sembuh setelah Pura langgar dibangun.

Tempat Wudu

Tempat Shalat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar