Tidak salah jika Kintamani yang merupakan kawasan pegunungan
sejuk di bagian utara Kabupaten Bangli ini menjadi salah satu tempat wisata
Bali yang wajib dikunjungi. Keindahan panoramanya memang luar biasa, selain itu
dari sisi ilmu pengetahuan, Kawasan Kintamani yang sudah ditetapkan UNESCO
sebagai bagian dari jaringan Global Geopark, juga sangat istimewa. Kawasan
wisata Kintamani ini sejatinya adalah sebuah kaldera raksasa sebuah gunung
purba yang di dalam kawahnya sekarang terdapat gunung berapi aktif yang kita
kenal sebagai Gunung Batur dan sebuah danau yang kita kenal sebagai Danau
Batur.
|
Biasanya wisatawan
menikmati keindahan panorama Kintamani dari kawasan Penelokan di bibir kaldera.
Selain berjejer restoran dan fasilitas wisata lain, di tempat ini ada sebuah
tempat yang memang disediakan khusus untuk menikmati pemandangan. Sementara itu
hanya sebagian kecil saja wisatawan yang turun sampai ke tepi danau. Padahal di
tepian danau ada sejumlah tempat yang menarik untuk dikunjungi juga lho,
termasuk Desa Trunyan, desa tradisional masyarakat Bali Aga yang terkenal
karena tradisinya yang menempatkan jenazah orang yang sudah meninggal di bawah
sebuah pohon besar sampai membusuk dan menyisakan tulang belulang. |
|
Jika waktu yang anda miliki untuk berwisata di Bali cukup
leluasa, ada baiknya anda meluangkan sebagian waktu yang anda miliki untuk
mendaki ke puncak Gunung Batur. Jangan kaget dulu, pendakian ke puncak Gunung
Batur berbeda dengan pendakian kebanyakan gunung lain yang memerlukan fisik
yang prima, peralatan lengkap, dan keterampilan khusus. Siapapun yang memiliki
kondisi fisik rata-rata bisa melakukannya. Rutenya tidak terlalu berat,
sementara untuk mendaki mencapai puncak juga tidak perlu waktu terlalu lama,
hanya sekitar 2 sampai 3 jam saja. Mereka yang memiliki fisik yang prima dan
terbiasa mendaki gunung bahkan bisa menempuhnya dalam waktu 1 sampai 1.5 jam.
|
|
Yang paling praktis adalah mengikuti paket aktivitas wisata
mendaki Gunung Batur yang disediakan sejumlah operator wisata yang dapat
dibooking secara online atau melalui hotel tempat anda menginap. Biasanya
paketnya sudah termasuk antar-jemput, tiket, bahkan pemandu pendakian. Tetapi
anda juga bisa datang sendiri ke kawasan pintu pendakian yang terletak di dekat
Pura Bukit Jati di kaki Gunung Batur. Disana biasanya ada banyak pemandu
pendakian yang menawarkan jasa. Anda hanya perlu membayar jasa
pemandu plus tiket masuk ke kawasan Gunung Batur. Jasa pemandu biasanya
ditetapkan berdasarkan negosiasi, sementara tiket masuk harganya Rp. 10.000. Banyak
wisatawan muda yang cukup nekat naik sendiri tanpa bantuan pemandu.
|
|
Saat terbaik untuk mendaki adalah dini hari untuk mengejar
panorama sunrise di puncak. Supaya tidak ketinggalan sunrise, biasanya
pendakian dimulai sekitar jam 3 dini hari. Dari pusat-pusat konsentrasi
wisatawan seperti Kuta, Denpasar, Sanur, dan sekitarnya, perlu waktu sekitar 2
jam untuk mencapai kaki Gunung Batur, jadi anda harus berangkat selepas tengah
malam.
Karena suasana masih sangat gelap dan kita mendaki hanya mengandalkan
lampu senter, biasanya perjalanan mendaki relatif cepat. Jika anda memulai
pendakian pada pukul 3 dini hari, biasanya masih ada waktu sekitar 30 menit
sebelum fajar menyingsing. Anda bisa menghangatkan diri dulu dengan minuman
atau makanan yang anda bawa. Jika anda tidak menbawa bekal, di puncak ada juga
warung sederhana yang menjajakan kopi panas dan mie instan rebus yang bisa
dipesan dengan telor dan nasi putih. Jangan kaget dengan harganya, bayangkan
saja pedagangnya harus mengangkut sampai ke puncak gunung.
|
|
Saat matahari mulai
menyingsing itulah semua keajaiban alam terhampar di depan mata dan semua
kelelahan yang mendera dari sejak anda dipaksa bangun tengah malam, berkendara
berjam-jam, dan berjalan mendaki di pagi buta, terbayar lunas. Saat matahari
semakin meninggi kita juga bisa melihat hamparan dataran rendah di kawasan
timur Bali termasuk Gunung Agung yang menjulang di kejauhan. Bahkan jika cuaca
cerah, kita juga bisa melihat bayangan Gunung Rinjani di cakrawala, padahal
gunung itu berada di Pulau Lombok yang terpisah selat yang cukup lebar.
Menyeberangi Selat Lombok dengan ferry memakan waktu antara 4.5 sampai 6 jam
tergantung kondisi cuaca. |
|
Nah perjalanan turun,
meskipun mestinya lebih ringan, tidak selalu lebih singkat. Karena sudah terang
kita bisa melihat bahwa medan yang dilalui ternyata tidak semudah yang kita
bayangkan. Jadilah kita lebih hati-hati melangkah sambil berandai-andai
bagaimana kita bisa menempuhnya dengan selamat dalam keadaan gelap gulita dan
setengah tertidur. Selain itu karena pemandangan sepanjang jalan tidak kalah
indah, kita juga akan terus tergoda untuk berfoto-foto, entah mengabadikan
keindahan alam ataupun sekedar narsis. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar