Penari yang sudah
kerasukan/kesurupan roh akan kehilangan kesadaraanya, sambil memejamkan matanya
berlari-lari kecil mengelilingi dan menginjak-injak bara api dari sabut dan
batok kelapa, sambil diiringi nyanyian sakral/ gending Sanghyang. Semakin lama
tarian tarian semakin memuncak, penari menerjang gundukan bara api, api
diinjak, ditendang diambil dengan tangan tanpa terbakar sedikitpun, tari
Sanghyang Jaran ini diiringi dengan lantunan kidung Sanghyang Jaran dan gamelan
yang tak putus-putus, suasana magis lebih terasa lagi saat lampu penerang
dimatikan, kelihatan bara api berserakan disana-sini, dan pada akhirnya semua
api telah padam, dilanjutkan dengan mengembalikan kesadaran penari, melepas roh
yang memasuki penari untuk kembali ke asalnya dan akhirnya sang penaripun
sadar. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar